Proses Awal saat komputer Dihidupkan

1. proses booting
Istilah boot berasal dari ide bootstraps yaitu tali atau lingkaran kecil di bagian belakang sebuah sepatu boot kulit yang memungkinkan seseorang untuk menarik seluruh boot sendiri (tanpa bantuan orang lain); dalam hal ini komputer berisi program kecil (bootstrap loader) yang akan memuat dan menjalankan program yang ditemukan pada perangkat boot. Program tersebut sendiri merupakan program kecil yang dirancang untuk memuat program yang lebih besar, yaitu sistem operasi lengkap. Untuk mengaktifkan boot dari media penyimpan atau untuk menulis ke media boot, biasanya program boot menggunakan RAM sebagai RAM disk sebagai media penyimpanan file sementara.
Secara ringkas, urutan booting pada linux bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
alt 
Secara umum program BIOS (Basic Input Output System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil. Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer (seperti port-port serial dan lain-lain). Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka BIOS akan mencari Sistem Operasi, memuatnya di memori dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (khusus pengguna windows, saat anda menyalakan komputer tekan tombol delete terus menerus hingga tampilan menu bios keluar. disana anda dapat mengetahui detail tentang komputer anda seperti memory pada komputer, kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem Operasi ke dalam floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan.
BIOS sebenarnya tidak memuat Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya memuat satu bagian dari code yang ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada media disk yang kita tentukan tadi. Bagian/fragmen dari code Sistem Operasi tersebut sebesar 512 byte, dan 2 byte terakhir dari fragmen code tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut tidak ada, maka media disk dikatakan tidak bootable, dan BIOS akan mencari Sistem Operasi pada media disk berikutnya.
Fragmen code yang harus berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke dalam memory diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan berpindah kepada boot-strap loader untuk memuat Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat berjalan.

Posting Komentar

0 Komentar